Top 10 to do in Marrakesh for Family with Kids

Kota Marrakesh memiliki banyak sekali keunikan dan tempat menarik untuk jalan jalan. Baik mau jalan jalan sendiri , ataupun bersama keluarga. Kami berkunjung ke Kota ini gara gara dapat tiket murah dari Istanbul dan setelah melihat exchange rate  Morroco cukup lumayan , sehingga liburannya bisa rada hemat. Berikut beberapa tips selama jalan jalan di Maroko

  1. Menginaplah di penginapan ala Riad  instead di Normal Hotel.

Penginapan khas di Marrakesh adalah penginapan ala Riad, atau kalau di Indonesia sering disebut Guest House. Riad ini kebanyakan terletak di Gang gang kecil dengan jumlah kamar yang tidak terlalu banyak.  Harga per malamnya lumayan miring dibandingkan hotel biasa dengan full service. Service di Riad ini biasanya sudah all in including breakfast dan cuci baju. Iya cuci baju gratisan. Lumayan banget kan  buat mama mama yang males rempong ini.  Top deh buat yang bawa anak anak dan bajunya cepet kotor

2.  Mengunjungi Mesjid Koutobia 

Sebagai orang muslim , mengunjungi mesjid (apabila ada ) menjadi salah satu itinerary utama kami.  Di Marrakesh , mesjid yang paling terkenal adalah Mesjid Koutobia , Minaretnya bentuknya kotak , tidak seperti layaknya mesjid di Indonesia yang rata rata minaretnya bulat. Mesjidnya terbuka untuk umum , kecuali untuk praying area yang hanya boleh dimasuki oleh Muslim.  Di depan mesjid ini biasanya banyak orang menawarkan tour tour yang katanya gratis, pakailah common sense untuk menentukan apakah pemandunya memang otentik ataukah abal abal. Buat kami yang muslim , mengunjungi mesjid di kota yang kami kunjungi termasuk agenda penting , terutama untuk Anak anak. Sekaligus membiasakan jangan lupa sholat walaupun jalan jalan.

3. Muter muter di Djemaa El Fnaa 

Djemaa El Fnaa adalah Pasar malam paling tersohor di Maroko , mulai siang sudah ramai , makin malam makin rame , segala ada di alun alunnya . Kalau masuk ke dalam pasar , sebaiknya diingat ingat keluar nya mau lewat mana , soalnya kalo gak bingung karena kaya labirin. Hati hati juga kalau ditawarin sama orang untuk mengantar keluar. Karena jaman sudah canggih , pakailah google maps untuk menentukan arah keluar / masuk pasar.  Pengalaman kami saat jalan jalan di Djemaa El Fnaa bisa dibaca disini

4. Studi tour di Madrasa Bin Yusuf

Madrasa artinya adalah sekolahan. Madrasa bin Yusuf ini  adalah sekolah agama paling besar di Marrakesh. Masuk ke dalamnya bayar , tapi bagus kok , bisa sambil melihat kegiatan di sekolahan termasuk sejarahnya dulu. Pas mau kesini lagi lagi dikejar kejar ditawarin orang buat mengantar ke sini , padahal waktu jalan cuma tinggal sebelokan doang coba ….

5. Santai santai di Majorelle Garden 

Majorelle garden ini adalah sejenis Tropical Garden. Dimana didalamnya juga terdapat Berber Museum.  Jadi selain melihat tanaman tropis, duduk duduk santai di pinggiran taman,  kita juga bisa melihat histori masyarakat Berber , suku asli bangsa Maroko. Buat A yang paling dia suka adalah duduk duduk di tengah taman atau di pinggirannya sambil menikmati angin sepoi sepoi.

6. Makan buah Kaktus 

Kalau di Indonesia kaktus cuma buat hiasan bunga di Rumah , kalau di Marrakesh kaktus ada buahnya dan bisa dimakan. Warnanya merah kaya kaya buah naga , rasanya manis manis asem dan ada biji bijiannya didalamnya. Banyak dijual di abang abang pinggir jalan , harganya murah cuma 1 dirham, sayang A gak terlalu suka!!

7. Minum Mint tea 

Teh asli orang Maroko , enak dan manis. Selama di Marrakesh hampir tiap hari minum Mint tea. Welcome drink di Riad juga Mint tea. Juice ada juga sih , tapi paling enak minum Mint tea apalagi pas musim dingin begini udara sejuk angin sepoi sepoi. A yang super picky juga suka , karena rasanya yang super manis.

8. Mencoba Makan Tagine dan Martabak ala Morroco

Tagine ini adalah makanan khas orang Maroko yang dimasak ala slow cooker. Isinya rata rata daging dagingan dengan sayuran dan kacang , dengan bumbu bumbu khas ala Afrika/ timur tengah. Kami waktu itu mencoba makan di Riad karena ada paket makan malam di sana.

Sedangkan si Martabak , ini banyak dijual di abang abang atau mbak mbak pinggir jalan. Makannya tinggal dilipet. Martabaknya gak begitu tebel seperti di Indonesia dan gak ada isinya daging. Cuma tepung dan telur.  Tapi enak asin asin gimana gitu , A sama ayahnya makan 1 porsi ini hanya dalam sekejap mata.

9. Mencoba spa di Hamam 

Nah , hamam ini adalah spa ala Maroko, hampir sama seperti spa spa di Indonesia , bedanya cuma yang mijit mbaknya dari Maroko dan tempatnya campur antara laki laki dan perempuan. Jadi kalau mau mencoba dan gak tega buat campur dengan laki laki yang bukan muhrimnya , pastikan dengan pemiliknya bahwa selama jatahnya kita hamam tidak ada laki laki yang masuk ke tempat hamam. Kalau ini khusus jatah buat mama. Para lelaki mencari kegiatan sendiri

10.  Take Day trip ke Atlas Mountain dan Ourika Valley

Penting buat dilakukan setelah beberapa hari puter puter Djemaa El Fnaa ,  cerita tentang day trip kami ke Atlas Mountain dan Ourika Valley bisa dilihat disini.

Untuk yang punya waktu dan dana lebih , bisa juga melakukan trip ke Sahara, dan menginap di tenda tenda disana. Yang pasti kalau membawa anak anak , pastikan ke penyelenggara turnya bahwa mereka bisa mengakomodasi anak anak , dan jenis tripnya juga disesuaikan dengan kemampuan anak anak.

Happy travelling !!!!