Day trip Marrakesh – Atlas Mountain

Salah satu tempat favorite untuk liburan buat  saya adalah kota Marrakesh. Marrakesh merupakan kota terbesar ke empat  di Maroko ( source : wikipedia) , negara yang terletak di bagian utara  benua Afrika dan  memberlakukan free Entry visa buat Warga Negara Indonesia!!

Setelah beberapa hari bolak balik  menyambangi Djemaa El Fnaa ( cerita tentang Djemaa El Fnaa bisa dibaca disini ), putar putar keliling kota dan mampir ke beberapa taman kota , kami memutuskan untuk melakukan day trip ke ourika valley,  atlas mountain dan sekitarnya. Kami mengambil paket tour dari Riad tempat kami menginap (cerita tentang pengalaman menginap di Riad bisa dibaca disini).

  1. Taman Argan oil

Pemberhentian pertama kami adalah Taman Argan Oil. Argan oil merupakan salah satu hasil pertanian dari Maroko. Argan oil ini banyak digunakan sebagai kosmetik atau campuran kosmetik. Untuk yang murni harganya juga lumayan tinggi. Di Taman ini kita juga bisa melihat ibu ibu yang sedang memproses penyulingan Argan Oil.  A super exciting melihat si ibu muter muterin alat penyuling Argan oil. Yang setelah beberapa lama ternyata cuma dapat seumprit. Pantesan mahal harganya …

2. Gerombolan onta di pinggir jalan

Puas foto foto di Taman argan oil , perjalanan diteruskan lagi. Pemandangan selama perjalanan banyak didominasi dengan pemandangan rumah di bukit bukit yang berwarna Merah. Gak salah kalau Marrakesh dijuluki sebagai Red City. Konon , menurut pak supir kami , kenapa rumah rumah ini di cat warna merah , karena berdasarkan review , dengan cat warna merah dan bentuk rumah di Marrakesh , rumah rumah akan terasa hangat di musim dingin dan sejuk di saat musim panas. Sehingga diputuskanlah oleh pemerintah setempat untuk semua rumah di Marrakesh harus menggunakan cat warna merah.

Di perjalanan , kami juga melihat banyak  gerombolan unta yang dijajakan oleh pemiliknya untuk turis turis yang ingin merasakan pengalaman naik unta. Apabila memang ingin naik unta di daerah sini sebaiknya di agree dari awal tarifnya berapa, untuk menghindari terkena scam di belakang. Si A  tentu saja sibuk minta naik Unta, yang awalnya si bapak Ok 10 Dirham malah akhirnya jadi bayar 50 dirham , halaaah..

3.  Hiking demi melihat Air terjun di Ourika Valley

Sampai di Ourika Valley , kita ternyata harus hiking untuk mencapai daerah air terjunnya. Untung A gak banyak komplain waktu naik ke atas, kebetulan si Tour guidenya juga lumayan baik mau ngebantuin A naik turun bebatuan menuju si Air terjun.

Sampai di Air terjun A yang masih semangat sibuk minta turun ke sungai nya. Kata pemandunya kalau musim panas banyak yang pada nyemplung berenang disini , karena kami kesini pas musim dingin , jadinya agak sepi dan gak ada yang berenang karena dingin !!

Kalau di Musim dingin seperti ini , rata rata turis pada duduk duduk minum Mint tea di warung warung di pinggiran air terjun. Kalau di Indonesia mungkin selain minum teh disambi juga  makan indomie telor kornet!!

Saat perjalanan turun , banyak pengrajin Batu dan keramik yang menjual hasil dagangannya di toko toko kecil di sepanjang jalan.  Beberapa pengrajin berjualan sambil memperlihatkan cara pembuatannya. Harga souvenirnya tidak terlalu mahal , standard lah secara pembuatannya juga gak gampang. Kami membawa pulang satu souvenir dari batu dan satu dari keramik.

Sampai di bawah , A ternyata sudah kecapean dan minta digendong. Jadilah si Ayah gendong A sambil jalan turun. Untung minta gendongnya pas turun bukan pas naik. Di Restoran , pas lagi makan siang sepertinya kantuknya sudah tidak tertahan akhirnya A tidur sambil makan kentang  hahahaha

4. Rumah tradisional  suku Berber

Dalam perjalanan pulang , kami sempat mampir ke rumah tradisional suku Berber. Disini kita bisa melihat cara mereka hidup sehari hari. Seperti cara mereka memasak yang masih memakai tungku. Jaman dulu eyang putri juga masih masak pakai tungku , saya jadi ingat jaman masih kecil suka menghangatkan badan di depan tungku waktu liburan di rumah eyang.

Si Ayah juga sempat melihat cara pembuatan Mint tea, yang selama di Maroko hampir setiap hari kita minum. Tehnya memang enak , tapi jangan tanya berapa banyak gula yang masuk ke dalamnya!!