Surga Makanan Halal di Granada

Nasip perantauan di Negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim adalah susahnya cari makanan Halal. Makanya sewaktu berkunjung ke Granada dan menemukan restoran makanan halal yang bertebaran dimana mana langsung bahagia tak terkira haha.  Hari pertama di Granada kita beli ayam bakar di salah satu resto di arah jalan pulang. Belinya satu ayam utuh karena lagi promo satu ayam plus kentang goreng gede  dan coca cola 1 liter cuma 8 euro tinggal masak nasi di apartement. Rencananya ini ayam bakal buat sekalian bekel pas ke Alhambra  , karena review nya agak susah cari makanan di dalam alhambra , paling ada makanan ringan dan cemilan. Dan ternyata satu ayam utuh ini baru habis setelah 3 hari perjalanan karena sibuk jajan sana sini hahahaha.

Rata rata restoran halal adalah resto ala maroko atau ala turki dengan kebab dan fast food seperti hamburger  dan chicken nugget. Beberapa restoran juga menyediakan paella , nasi kuning ala spanyol dengan seafood. Nasi putih juga ada tapi model nasi lemak / nasi briyani  dan harganya cukup mahal , 6 euro satu porsi  ( bisa buat berdua) vs 1-2  euro 1 kg beras kalo beli di carefour express atau supermarket lokal, tinggal cemplung di rice cooker ( cuma kudu bawa sendiri rice cookernya , karena apartment disini tidak ada yang menyediakan rice cooker paling panci biasa) . Untuk restoran Maroko, rata rata menunya adalah tajine dan daging dagingan. Kalau untuk seafood selain paella, adanya di restoran biasa.

Mencoba Pionono khas Granada

Masih seputar makanan , Granada punya makanan khas yg mirip mirip dengan pasta de nata nya portugal. Namanya pionono, dengan bahan dasar  tepung , telur, gula dan cinamon , beberapa ada yang menambahkan rum/ alkohol , jadi sebaiknya ditanyakan ke penjualnya apakah mengandung alkohol atau tidak. Karena sayangnya makanan ini tidak ada dijual di salah satu gerai halal yang kami temukan di Granada.  Rasanya manis dengan aroma cinamon yang tajam.

 

Bisa Sholat di Mesjid Granada, Alhamdulillah

Di Granada , tanpa disangka sangka kami ketemu mesjid, Waktu itu ceritanya saya agak melow gara gara nyari Gipsi quarter ga ketemu , jadi akhirnya langsung jalan ke Mirador san Nicolas, mengejar sebelum matahari terbenam. Karena besok paginya harus naik bis jam 8 pagi ke Cordoba.

Sesampainya di Mirador San Nicolas , karena ramai  iseng iseng masuk ke taman di sebelahnya. Ternyata tamannya merupakan taman kepunyaan Mesjid Granada. Banyak turis juga yang mengunjungi taman ini. Taman  dan pelataran mesjidnya terbuka untuk umum , hanya kalau tempat sholatnya cuma boleh dimasuki oleh Muslim. Tempatnya ada di dalam dan ditutup dengan rantai . Tadinya kami agak bingung pas mau masuk ke dalam , untung  ada Mbak mbak yang habis sholat sedang keluar , dan memberi tahu kalau bisa langsung masuk, rantainya bisa dibuka tutup. Dari Mesjid baru kami mampir dan duduk duduk di Mirador San Nicolas , pulangnya karena si Kakak sudah kecapean akhirnya kami naik bis dan karena bunda juga sudah kecapean akhirnya kami beli hamburger dan chicken nugget buat makan malam. Di Restoran Halal tentunya !!