Dan Ujian Itu Dimulai Pada Saat Tiba di Bandara Jeddah

Tepat tanggal 5 September 2016 kami berangkat ke tanah suci, diantar oleh sahabat tercinta , Mbak Prilly. Kami berangkat dari Bandara Dusseldorf,  bandara terdekat dari tempat kami tinggal, menimg_5357ggunakan maskapai  Turkish Airlines. Rute keberangkatan kami adalah Dusseldorf – Istanbul – Jeddah. Di Istanbul kami transit selama sekitar 2 jam. Disini kami bertemu dengan jamaah haji dari kota lain untuk bersama sama terbang ke Jeddah. Masih pada rada rada jaim disini belum begitu kenal :D.

Sekitar jam 10 malam kami mendarat di bandara Jeddah. Turun dari pesawat kami ditempatkan di ruangan transit sebelum masuk ke ruangan imigrasi untuk pengecekan passport dan visa. Disini tidak ada  tempat duduk, masing masing kami menggelar sajadah/alas  untuk duduk dibawah, sholat dan tiduran sambil menunggu dipanggil ke ruangan imigrasi. Panggilan ke ruangan imigrasi ini bertahap sesuai dengan maskapai penerbangan. Disini kami menunggu sekitar 4-5 jam. Benar benar ujian kesabaran terutama untuk yang Laki laki karena mereka sudah memakai baju ihram sedangkan udara  lumayan dingin dan lantai juga tanpa karpet.  Untuk kami yang perempuan masih bisa pakai selimut dan jaket untuk menghangatkan badan.

Sekitar jam 2 kami dipanggil turun kebawah ke ruangan imigrasi, yang ternyata juga masih penuh dengan orang orang mengantri.  Untuk menghemat tenaga saya dan Uni Nisa buka lapak ( alias gelar alas duduk)  sambil mengantri. Pada saat mengantri kami sempat bertemu dengan Orang Indonesia yang naik haji dari Swedia , mereka ujiannya lebih berat dari kami. Pesawat mereka dari Swedia delay berangkat  1 hari. Di hari berikutnya pada saat mau berangkat delay lagi 4 jam… Intinya memang apapun keadaannya harus tetap bersabar dan bersyukur. Kalau terasa mulai tidak sabar perbanyaklah berdzikir. InsyaAllah hati lebih adem…

img_5326

img_5389

Kami mengantri sekitar 2-3 jam-an sampai selesai dan keluar dari imigrasi, tepat sesaat sebelum Adzan Subuh berkumandang. Selesai Sholat Subuh perjalanan kami  dilanjutkan dengan naik Bis ke kota Mekkah. Siap siap melihat Ka’bah!!!

•bersambung  : Ketika Mesjidil Haram  Berada Tepat di Seberang Jalan