Cerita berHaji dari Negeri Seberang

Tahun ini dengan ijin Allah SWT , Alhamdulillah saya dan suami mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Kami berangkat dari embarkasi Jerman, karena saat ini kami memang tinggal di Jerman dan memiliki visa tinggal di sini. Berbeda dengan di Indonesia yang mengantrinya saat ini bisa sampai bertahun tahun , Alhamdulillah disini kami tidak perlu mengantri terlalu lama. Kami mendaftar di awal tahun 2016 untuk berangkat di bulan September 2016. Persyaratannya pun tidak terlalu rumit, yang pasti kita harus memiliki Visa tinggal minimal 1 tahun kedepan, sudah di Vaksin  Meningitis dan punya surat keterangan Sehat dari Dokter setempat. Untuk suami istri yang berbeda nama belakang harus menyertakan surat nikah dengan translasi bahasa Jerman.

Ada dua pilihan biro perjalanan yang menjadi pertimbangan kami saat itu, yang pertama adalah biro dari Mesjid setempat , dan yang kedua adalah FORKOM ( Forum Komunitas Muslim Indonesia di Jerman). Mesjid setempat sudah pasti bahasa utamanya adalah Jerman / Arab , sedangkan di FORKOM , walaupun mereka bekerja sama dengan Biro Haji Turki (BALCOK) , tetapi mereka menyediakan USTAD dari Indonesia yang tinggal di Mekah sebagai pembimbing haji kami saat di Mekah dan di Madinah.  Selain itu akan ada Grup khusus Indonesia. Hanya saja pengurus FORKOM dan Biro Hajinya  ini tidak  terletak di kota yang sama dengan kami jadi apa apa tidak bisa di follow up secara langsung, harganya pun sedikit lebih mahal dibandingkan mesjid setempat. Akhirnya setelah menimbang nimbang dan berdikusi pilihan kami  jatuh ke FORKOM. Hal ini mengingat kemampuan bahasa jerman kami yang memang terbatas dari pada nanti gagap bahasa dan susah komunikasi.

Kami mendaftar persis di hari terakhir pendaftaran untuk early bird. Jam 9 malam formulirnya di kirim  ke Pak Amru- pengurus FORKOM . Alhamdulillah Bapak ini sangat membantu sekali – semoga barokah selalu ya pak – jadi kami masih bisa dapat harga Early bird. Horeeee!!!  Paket Haji di Balcok  ada 2 macam ,  Haji Lang ( selama 3,5 minggu) dan Haji Kurz ( pendek selama 2.5 minggu ) harganya sama , fasilitas juga sama .Hotel di Mekkah Letaknya sekitar 800 meter dari Mesjidil Haram , sedangkan di Madinah Hotelnya sekitar 500 an meter dari Mesjid Nabawi.  Satu kamar diisi 3 – 4 orang. Pembagian kamarnya mengikuti grup dan gender. Lumayan teman sekamarnya juga orang Indonesia jadi bisa makan Indomie bareng deh :D. Pemilihan paket Haji Lang dan Haji Kurz biasanya tergantung masing masing individu misal untuk yang bekerja berapa lama bisa dikasi cuti sama kantornya, atau untuk yang  berkeluarga berapa lama bisa meninggalkan / menitipkan anak-anak. Maklum rata rata kami disini jauh dari keluarga.

Setelah beres masalah pendaftaran kami mulai mengumpulkan persyaratan berhaji.  Yang  agak menjadi ganjalan buat kami waktu itu adalah passport + kartu pengenal yang harus di kirim 2 bulan sebelum keberangkatan dan akan dikembalikan pada saat menjelang keberangkatan / pada saat hari H di airport. Bukan apa apa , kalau sempat ada pemeriksaan dan ga ada tanda pengenal dan dianggap penduduk gelap kan susah juga, mana sedang marak pengungsi pula akhir akhir ini.  Cuma ya sudahlah semua kita kembalikan ke Allah SWT , Bismillah semoga tidak ada masalah. Sebagai pegangan akhirnya kami minta surat keterangan dari BALCOK bahwa passport + kartu pengenal kami ada disana dan dipakai untuk pengurusan Visa Haji.

2 minggu sebelum keberangkatan kami mendapat manasik dari Team FORKOM dan team BALCOK. dari team BALCOK yang memberi manasik langsung yang punya BIRO nya loh. Orang Jerman keturunan Turki. Beliau tiap tahun ikut berangkat naik haji. Kalau tidak salah tahun ini yang ke 8 kalinya beliau naik Haji. Manasik haji ini diadakan di Mesjid Frankfurt selama 2 hari. Disini pertama kalinya kami bertemu dengan teman teman jamaah Haji Indonesia lainnya. Total ada 25 orang  yang ikut tahun ini, dan beberapa diantaranya mahasiswa/i yang masih berumur 20 an tahun, MasyaAllah, beruntung sekali Adik adik ini bisa naik haji diumur semuda ini. Saya jadi berfikir umur segitu dulu saya ngapain ya hiks … Salah satu adik Mahasiswa langsung ditunjuk sebagai ketua regu , namanya Syeh Fahmi, dan khusus untuk yang perempuan kami juga menunjuk Adik Syifa sebagai ketua ( nantinya kedua mahasiswa /i ini dijodoh jodohkan oleh  om -om dan tante-tantenya  😀 )

Di Manasik hari kedua , kami mendapat berita gembira yang sudah ditunggu tunggu , bahwa Visa Haji semua jamaah disetujui oleh Kedutaan Arab , Horeeee!!!  ALHAMDULILLAH !!!  Setelah sebelumnya sempat cemas karena 2 tahun terakhir ada jamaah yang tidak bisa berangkat gara gara visanya tidak disetujui sekarang kami sudah bisa bernafas lebih lega karena Visanya sudah di-approved. Tak lupa kami terus berdoa semoga perjalanan kami dilancarkan sampai ke tanah suci dan sampai pulang lagi ke Jerman

Bersambung :