Piknik bersama ke Porta Nigra – Trier
Weekend kali ini karena cuaca lumayan cerah , saya bersama beberapa teman teman piknik ke kota tetangga , Trier. Trier letaknya sekitar 160 km dari Bonn. Ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam kurang. Total 3 keluarga bersama krucil krucilnya ikut di Piknik kita kali ini. Perbekalan kami lumayan komplit untuk diperjalanan, selain snack , kami bawa bekal makan siang dari rumah untuk dimakan setibanya disana supaya menghemat waktu dari pada cari makan lagi setibanya disana.
Di perjalanan karena sudah lewat jam 12 siang ternyata Abi sudah mulai kelaparan, akhirnya perbekalanan nasi goreng sudah mulai dibuka dan dimakan Abi. Bocah satu ini memang kalau makan nasi goreng bisa bolak balik tambah , paling juga nanti mau makan lagi. Sampai di Trier ternyata cukup ramai , dan parkiran pada penuh. Lumayan juga setengah jam muter muter cari parkiran (walah kaya di Jakarta juga ternyata susah cari parkiran, maklumlah kota Turis). Beres masalah perparkiran, kita mulai jalan ke arah Porta Nigra – salah objek wisata yang paling terkenal di Trier- yang merupakan bangunan peninggalan jaman Romawi dan termasuk World Heritage Sites . Menurut tourist information site nya Trier , mereka punya 9 objek wisata yang termasuk dalam World Heritage Sites. Selain Porta Nigra juga ada Amphitheater, Church of Our Lady , Catedral dan Imperial Bath.
Porta Nigra terletak di zentrum atau pusat perbelanjaannya Trier, arti dari Porta Nigra adalah Gerbang Hitam. Konon jaman dahulu kala gerbangnya berwarna putih , tapi karena termakan waktu akhirnya berubah warna menjadi hitam. Lokasinya dikelilingi dengan toko toko dan restoran serta cafe cafe kecil. Kami sih pede saja duduk di kursi depan gerbang sambil membuka perbekalan dan mulai makan. Niat awal untuk mencari taman kota yang lebih proper buat piknik akhirnya batal karena sudah kelaparan…. Beberapa pengunjung ada sih yang liat liat sambil senyum senyum dan heran, mungkin karena makanannya tidak seperti makanan “bule”umumnya. Gimana tidak , perbekalan kita terdiri dari nasi goreng , ikan goreng , krupuk , daging pedes , sosis halal dan lain lain yang khas Indonesia banget. Kami sih karena urat malunya sudah hilang cuek bebek , makan sampai kenyang. Setelah masalah perut beres, aktivitas dilanjutkan dengan foto foto mumpung matahari pas di depan gerbang.
Foto foto selesai kami memutuskan untuk naik Kereta City tour yang standby persis di depan gerbang. Tiket untuk keluarga hitungannya lebih murah dibandingkan perorangan. Total 3 keluarga seharusnya bayar 66 Euro , tapi sama si bapak masinis ternyata cuma di charge 59 euro, bagi tiga 20 euroan sekeluarga. Lumayan lah ngirit 2 euro sekeluarga, buat beli es krim. Perjalanan dengan kereta berlangsung selama lebih kurang 30 menit. Sayangnya ternyata tour dengan kereta ini tidak melewati Amphitheater yang punya atraksi Gladiator. Setelah tour dengan kereta selesai kami melanjutkan jalan kaki keliling kota, sempat masuk toko suvenir lucu dan berakhir dengan beli 2 kotak musik lucu dan 1 tempat snack dari plastik. Kami jalan menyusuri kota sampai ke Amphitheater yang ternyata letaknya terpencil dari objek wisata yang lain. Sampai di Amphitheater tepat jam 18.40 dan show terakhir Gladiator ternyata jam 18:00. Gagal deh nonton Gladiatornya…..
Dari Amphitheater karena sudah pada kecapean kami naik Bis balik ke Zentrum. Sampai ditujuan ternyata sudah pada kelaparan lagi. Rencana awal mau makan kebab akhirnya malah berakhir di Mc D dan Subway, namanya bawa krucil serombongan. Rencana awal juga yang katanya mau makan sambil perjalanan pulang berakhir dengan nongkrong di pojokan MC D sambil ngobrol daaaaan kelupaan untuk beli magnet kulkas ( selesai makan sudah lewat jam 8 dan toko sudah pada tutup hiks hiks.). Ya sudahlah nanti buat melengkapi koleksi buat sendiri saja pakai foto foto narsis kami !!!
Recent Comments