Lisbon , The city of seven hills

There are several city that claimed to be built on seven hills. Lisbon is one of them , although the famous one is Rome. Kota Lisbon sendiri memang berbukit bukit. Beberapa objek wisata juga terletak di puncak bukit dan jalanannya berupa tangga tangga yang cukup curam. Jalanan yang bukan tangga juga ada , cuma biasanya lebih jauh. Sehingga cukup menantang untuk saya, suami dan anak anak, apalagi dengan stroller bawaan kami. Beberapa family traveler dengan batita  memilih untuk membawa gendongan. Tapi saya sih angkat tangan kalo diminta menggendong Yudis selama jalan jalan disana atau dimanapun. Suami sih bersedia menggendong tapi masalahnya anaknya belum tentu mau digendong sama ayahnya. Lah bisa kurus kering dan patah pinggang bundanya ya.

Selain tangga dijalanan yang cukup curam , apartment di Lisbon juga terkenal akan tangganya yang curam dan sempit. Selama di LIsbon kita tinggal di apartment, untungnya dapat di lantai 1. Selain lebih murah ( karena Abi sudah 7 tahun dan harus tempat tidur sendiri plus sekarang ada Yudis) dan free penjemputan dari aiport, kita juga butuh ada mesin cuci untuk cuci baju. Seperti biasa perjalanan kali ini juga hanya membawa 1 koper untuk 4 pelancong. Mau tidak mau harus cuci baju biar cukup sampai akhir liburan. Beli baju baru juga ga mungkin karena artinya harus beli koper lagi. Naaah kejadian yang ga enaknya adalah kita lupa ga bawa deterjen. Dan deterjen disini harganya mahal bingits 14 EURO !!!! Ini jadinya sama saja dengan bayar Laundry halaaaahhh…

Kebetulan kita dapat apartment di pusat kota LIsbon, di daerahBaixa/Chiado. Pusat kota Lisbon ini letaknya agak diatas, jadi lumayan juga kalau jalan kaki. Kalau mau naik MRT juga bisa , berhenti di stasiun Chiado. Tapi perlu diketahui untuk sampai ke keretanya kita perlu turun sebanyak 4 lantai kebawah dan tidak ada lift, adanya eskalator dan ada yang mati pulak!!Lumayan pegel gotong gotong strollernya Yudis.DSC_1724

But the view of LIsbon was worth the walk.It is easy to fall in love with this City.Kita bisa jalan jalan keliling kota jalan kaki ataupun naik tram. The famous tram is Tram 28. Selalu padet kaya ikan sarden. Not recomended for stroller. Boro boro mau naikin stroller, yang berdiri aja udah sampe ke pintu …
Rute tram 28 ini melewati Chiado sampai ke Alfama ( old city LIsbon diatas bukit). Di sekitar Alfama ada Castil Sao Jorge, salah satu objek yang paling popular di Lisbon Disini kita bisa melihat view kota Lisbon dari atas bukit. Perjalananannya lumayan naik keatas. Tapi ada lift  ( sekitar 6 lantai ) sampai setengah jalan. Di lantai paling atas ada outdoor restoran dan panoramic view. Lumayan buat duduk duduk sambil foto foto menikmati kota.IMG_2435

Dari Castil Sao Jorge kita bisa menuju Alfama kemudian jalan kaki turun ke Baixa/Chiado melewati toko toko dan cafe cafe di pinggir jalan. Hampir di setiap cafe di Lisbon menjual Pastel de Nata ( egg tart pastry) yang mana Abi dan Ayahnya doyan banget sampai hampir tiap hari beli dan bekel sebelum berangkat jalan jalan. Dari beberapa bakery/ cafe yang menjual Pastel de Nata , menurut kami yang paling enak adalah yang dijual oleh Manteigaria. Pastrynya renyah dan isiannya juga ga terlalu manis, harga satuannya 1 Euro. Yang paling ga enak adalah yang beli di stasiun, harganya yang paling murah juga , memang bener kalau dibilang ada harga ada rupa )

Liburan dengan anak anak memang tidak akan se-flexible jaman masih single atau berdua. Harus siap siap juga sedia punggung kalau anaknya kecapean dan minta digendong. Seperti gambar dibawah ini , ada anak umur 7 tahun kecapean jalan jalan dari Castil minta digendong bapaknya karena adeknya lagi tidur di stroller. Semangattt Ayahhhh!!!

Sampai dibawah gantian Ayahnya yang cape , kita ngaso dulu di sekitaran Santa Justa Elevator sambil saya liat liat toko souvenir. Biasa cari magnet karet buat tempelan kulkas.  Yang jualan ternyata orang muslim Bangladesh. Di Lisbon banyak orang Bangladesh yang jadi pedagang. Selain buka toko souvenir juga banyak yang buka restoran Halal. Disekitaran apartment kita di daerah Chiado juga ada restoran Halal punya orang bangladesh, 2 malam kita beli makan disini. Makan kebab dan ayam goreng, sayangnya ga ada nasi. Karena saya pakai jilbab, suka ditanyain “are you muslim?”. Lumayan jadi suka dikasi diskon karena sesama Muslim hehe.

Tidak jauh dari Santa Justa Elevator kita mampir ke Lisbon Story Center di Praca do Comercio. Tempatnya sangat recomended untuk anak anak.Disini kita bisa melihat history berdirinyaIMG_2131 Lisbon dalam bentuk media interaktif. Tiketnya 7 Euro dewasa dan 5 Euro anak anak. Dibawah 5 thn gratis . Kalau ambil paket bisa sekalian visit keArco da Rua Augusta/ A Triumphal Arch cuma nambah 1 euro  bisa naik sampai keatas. Abi dan Ayahnya naik ke atas, saya sama Yudis jalan jalan  di Praca do Comercio. Pas lagi jalan jalan ada yang teriak teriak panggil panggil “bundaaa bundaaaa” ternyata ada kepala nongol dari puncak menara

Oceanarium  juga salah satu pilihan untuk anak anak.Tempatnya seperti Sea World di Jakarta dengan Aquarium yang besar didalam gedung. Claimnya tempat ini salah satu yang terbesar di Eropa. Disini kita bisa melihat berbagai macam hewan laut. Yang paling berkesan menurut saya melihat Berang Berang Laut. Tapi kalau Abi paling suka melihat Ikan Hiu.

Perjalanan yang paling melelahkan adalah waktu kita ke  Belem. Tempatnya jauh dan waktu tempuhnya sekitar 40 an menit dari pusat kota. KIta naik tram dari stasiun Rosio. Eh ternyata tramnya cuma sampai di tengah tengah. Terpaksa ganti lagi naik bis. Udah gitu salah pula berhentinya, masih 1 km lebih dari objek wisatanya, hikss… Di Belem ada monument of discovery ,Belem Tower dan Jeronimo monastery. Dari tiga site ini menurut saya yang paling unik adalah Monument of discovery. Bentuknya seperti kapal dengan tokoh tokoh peIMG_2434tugis.

Dari sederet tokoh tokoh ini Saya cuma tau Vasco da Gama , ingat pelajaran jaman di SD dulu , penemu jalan dari eropa ke asia. Hmmm sepertinya karena ketemu jalannya jadi kita dijajah bangsa Eropa beratus ratus tahun ya???

Pulang dari Belem Si anak sulung yang sudah kecapean minta didorong pakai stroller. Si anak bungsu digendong sama Ayahnya. Lumayan sekitar 2 kiloan jalan dari  Belem tower ke  stasiun kereta. Kita pulang naik kereta regional. Dan agak drama karena salah beli tiket . Harus nya beli 3 tiket untuk masing masing orang per 1 perjalanan tapi malah beli 1 tiket untuk  3 perjalanan. Daan ga bisa keluar dari stasiun. Agak deg degan lapor sama petugas di stasiun ( ngeri didenda 60 euro per orang ) . Untung petugasnya baik, doi cuma bilang lain kali jangan salah beli tiket lagi ya.Ahhh makasih bapak.. Legaaaaa deh kami bisa istirahat tenang malamnya :):)