Riga – Impian di masa kecil.

Filateli dan main monopoli adalah hobi saya sewaktu kecil. Saya masih ingat dulu di permainan Monopoli dunia Harga tanah di Riga termasuk yang paling mahal dan seringnya dibeli oleh lawan main saya dan saya sering kena denda karena mampir disana! Makanya sampai sekarang masih teringat jelas di kepala saya. Dulu karena sering kena denda, sering mikir ini dimana sih letaknya kok harga tanahnya mahal bener, terus dijawap sama tante saya, jauh deh letaknya. Tapi kotanya emang bagus deket pantai, kata beliau. Saya sih iya iya aja, ya jaman dulu kan belum ada google kaya sekarang. Ada juga buku ensiklopedi pengetahuan umum doang, dan susah bener cari informasi yang detail. Yang jelas saya tau kalau Riga itu letaknya di Latvia. Dan saya ngumpulin tuh prangkonya Latvia. Bela belain nyari di toko buku buat ngelengkapin koleksi, sambil berharap siapa tau bisa dapat kesempatan ngeliat kota ini suatu saat nanti….

Alhamdulillah kesampaian juga menginjakkan kaki di kota ini berpuluh tahun kemudian….. Riga adalah ibukota dari Latvia, salah satu negara di Baltic region. Ada 3 negara di Baltic region : Latvia (Ibukota : Riga) , Lithuania (Ibukota : Vilnius) dan Estonia (Ibukota : Tallinn) . Dari satu Ibukota negara ke yang lainnya bisa ditempuh dalam waktu sekitar 4.5 jam menggunakan Bus antar kota. Kami mengunjungi Riga dari Tallinn menggunakan Lux Express Bus. Busnya cukup nyaman dengan wifi, dan personal Multimedia TV. Minuman hangat juga di sediakan gratis dari vending machine di dalam Bus. Stasiun Bus di Riga terletak tidak jauh dari Pusat Kotanya (old Town). Jadi cukup jalan kaki apabila menginap di daerah sekitar pusat kota.

Apartement yang super bagus dan cozy.

Di Riga Kami menginap di penginapan model apartement. Apartementnya ternyata punya 2 kamar tidur lengkap dengan mesin cuci piring , mesin cuci baju, dryer serta kitchen set dan perlengkapannya !! horeeee. Dekat pula dengan supermarket letaknya. Sebenarnya sekitar apartement banyak restoran, cuma gak ada yang halal, jadi agak repot kalau mau makan. Dengan adanya dapur kita jadi lebih flexible, alhamdulillah. Yang membuat lebih happy lagi karena si pemilik menyediakan sabun cuci baju dan sabun cuci piring. Jadi kita bisa langsung pakai peralatannya. Rata rata apartement yang kami sewa sebelumnya  jarang sekali yang menyediakan sabun cuci. Jadi harus bawa sendiri (dan sering lupa jadi kudu beli di supermaket yang ukuran gede pula), makanya kalau ketemu apartement yang sudah lengkap saya senangnya pake banget banget  :-P.

Riga Old Town

Karena apartement kami terletak di sekitaran old town, jadi kami putar putar kota cuma dengan berjalan kaki. Btw transportasi di Riga gak terlalu mahal. Kereta antar kota ” cuma” dibandrol di harga ~5 Euro PP untuk dewasa.

Riga Old Town from Viewing Point

Tujuan pertama adalah melihat Old town dari atas menara St Peter Church karena cuaca hari itu cukup cerah. Cuaca cerah cukup penting untuk melihat view dari atas menara, karena kalau lagi mendung, hujan atau berkabut bisa gak kelihatan apa apa nanti… Untuk naik ke puncak menara, dimana terdapat viewing point Riga, kami harus menaiki Lift. A sempat nanya bisa gak kalau naik tangga aja gak usah naik lift. Untung gak bisa  😆 Kalau bisa pegel juga kali naik sampai ke “tingkat 20+++” !! Walaupun biasanya saya suka pakai alasan, kesian nih Y kalau naiknya sampai jauh keatas gitu( dan Y jawap , gak papa bun aku mau naik tangga aja!! tinggal emaknya sama bapaknya menggeh menggeh kalo anaknya kecapean minta gendong   😆 , no chance with 2 boys in the family Bunn!!) Makanya saya happy banget menaranya gak ada tangganya, Yesss.

Diatas menara kami keliling untuk melihat view Riga. Saya memang paling suka melihat view kota dari atas, apalagi kalau atap dan rumahnya warna warni. Anak anak happy saja puter puter menara sambil menikmati tiupan angin. Walaupun summer di Riga gak terlalu panas, malah cenderung berangin. Orang orang masih banyak yang pakai jaket dan pakaian panjang panjang. Sementara A pakai celana pendek terus, untung masih mau disuruh pake Jaket sekali sekali.

House of the Blackheads

Tempat diadakannya event event cultural di Riga, juga pernah menjadi tempat tinggal sementara President Riga. Waktu mencari gedung ini agak agak Chaos gara gara dalam pikiran saya gedungnya warna hitam ( lah namanya kan blackheads , ada black blacknya gitu) ternyata warnanya merah dong. Padahal udah bolak balik disitu sampai 3 kali, sambil mikir ini gedung apa sih kok rame bener orang pada duduk duduk sambil foto foto. Si ayah sudah bilang padahal , ini kok gedungnya. sementara saya ngeyel , gak lah wong warnanya item ( teteup) sampai akhirnya dibukain google sama si Ayah dan ditunjukin. Niiiiih gedungnya , Halaaaaahhh !!!! Tinggal si A ngomel ngomel karena diajak puter puter gak jelas  😛 . 

Jurmala – Beach

Sekitar 20 menit naik kereta dari Riga terdapat resort beach – Jurmala. Lumayan, karena lagi panas kami sempat jalan jalan kesini, menikmati laut. Di pinggiran pantai banyak terdapat playground buat anak anak , jadi Y sibuk main air dan main perosotan gantian dan gak mau pulang pulang. Sementara si A agak agak bosen karena si emak lupa gak bawain bola buat mainan di air, sementara kalo berenang di laut saya agak ngeri karena ombaknya lumayan gede dan tak terlihat ada lifeguard di sekitaran pantai (kursinya ada, tapi orangnya kok ya gak keliatan gitu).

Gak jauh dari pantai banyak terdapat deretan restoran dan cafe. Kali ini karena gak bawa bekal jadi kami cari cari restoran di sekitaran pantai. Ternyata susah cari yang halal. Akhirnya kami berhenti di restauran Uzbekistan (saran dari Zabihah app, kalau mau cari yang halal, coba tanya ke restoran Uzbek). Ternyata makanan dari Uzbek enak enak. Baru pertama kali ini sih kami coba makan dan enak!! Jadi pengen deh ke Uzbekistan.

Selain pantai , di Jurmala juga terdapat Forest Park Dzintari – Model outdoor play park tapi cukup besar dan terdapat viewing tower. `Dari Pantai jurmala bisa jalan kaki ke Forest Park dan pulang ke Riga dari Stasiun kereta Dzintari.

Buat saya pribadi mengunjungi Riga seperti mengingat kembali impian saya dimasa kecil. Yang gak pernah terbayang oleh saya akan terwujud. Orang orang bijak berkata : Jangan pernah takut untuk bermimpi, if you can dream it , you can do it… Yes I do believe it.