Terjebak selama 8 jam dalam Bis ke Keukenhof – Belanda

Bertepatan dengan hari Kartini yang jatuh di tanggal 21 April, saya bersama teman teman sesama perantauan di Jerman memutuskan untuk jalan jalan ke Keukenhof melihat Kebun Bunga Tulip dan Parade Bunga yang pas dilaksanakan di hari yang sama. Kami mengikuti Rombongan tour local, karena setelah dihitung hitung walaupun kami ber tiga belas (akhirnya jadi berlima belas), jauh lebih murah ikut rombongan tur lokal dibandingkan sewa minibus sendiri. Tour yang kami ikuti merupakan daily tour. Berangkat pagi pulang malam, tanpa menginap. Jam 7 pagi kami diminta sudah siap di tempat yang ditentukan oleh biro tour untuk dijemput bersama sama dengan peserta lainnya.

Tepat jam 7 bis datang, setelah cek nama ke rombongan tur, kami duduk manis dan bis berangkat menuju Keukenhof. Bisnya ternyata cukup nyaman dan ada WCnya pula, dan juga bersih. Saya duduk di paling belakang pojok, biar bisa selonjoran dong. Eh tapi ternyata kursi yang paling belakang gak bisa reclining eui, jadi gak bisa rebahan haiss…

Sebelum berangkat foto dulu ( foto diambil oleh Mbak Lia Keil)

Perjalanan menuju Keukenhof dengan mobil normalnya ditempuh dalam waktu 3 jam 15 menit. Karena menggunakan bus yang jalannya lebih lambat dari pada bus perkiraan saya kita akan sampai dalam waktu 4 jam. Sebagai catatan Bus disini jalannya gak seperti di Indonesia, rata rata perjalanan lebih lambat dibandingkan dengan naik mobil pribadi, selain itu ada waktu istirahat buat pak supir. Seperti perjalanan kami kali ini, setelah 1.5 jam perjalanan pak supir berhenti di rest area untuk istirahat selama 20 menit. Penumpang bisa turun untuk ke toilet atau jajan beli makanan kecil atau minuman hangat. Di Bis, Tour guide kami juga menyediakan kopi seharga 2 Euro dan beberapa snack. Buat kami (tipical mama mama Indonesia ) tentunya sudah bawa persediaan lengkap  snack, minuman termasuk makan siang  😁😁.

Jam 11:30, kami sudah mendekati area Keukenhof, sekitar 8 KM menjelang Keukenhof. Deretan mobil dan bus sudah kelihatan panjang. Dan bus juga jalannya sudah pelan pelan karena macet total. Menurut Google Maps kami akan tiba sekitar 40 menitan lagi. Beberapa teman sudah mulai membuka perbekalan makan siang, maksudnya supaya sampai di Taman bisa langsung jalan jalan gak perlu hilang waktu lagi buat makan. Jam 12:15 , ternyata kami belum sampai juga, cek google maps , ternyata waktunya gak bergerak, masih di 40 menit menuju taman, Haiyaaaah. Kok Gelap sepertinya. Cek ke Tour Guide, si Bapak bilang udah deket kok tinggal 5 KM lagi sebenernya ke parkirannya.

30 menit berlalu, kami sampai ke jalan masuk menuju parkiran dan ditutup sama polisi !!!  Semua mobil diarahkan ke jalan lain sama polisi karena macet total dan parkiran penuh. Pak Supir sepertinya juga ngobrol sama si Polisi bilang kalau kita tour cuma drop doang tapi tetep gak boleh lewat. Cek ricek ternyata banyak bis yang memang di alihkan juga seperti kita. Akhirnya terpaksa puter balik cari jalan lain. Penumpang sudah mulai gelisah, beberapa ngomel ngomel tapi herannya ngomelnya pada behave loh,  saya membayangkan kalau kejadiannya di Indonesia bagaimana ya😬😅.

Pak Supir coba muter muter cari jalan yang lain, eh ternyata ditutup juga.. , ada bis yang menurunkan penumpang di salah satu titip point sekitar 4 km dari KEukenhof. BEberapa teman sempat bertanya juga apakah bisa kita juga seperti itu ( maklum pantat sudah mulai pegal dan engap di dalam bis terus ) tapi pak Supir menolak. Karena dia tidak bisa kontrol dan itu terlalu jauh dari tempat berhenti yang seharusnya, Kalau ada apa apa secara legal dia yang harus tanggung jawap. Mana peserta bus juga banyak yang sudah pada Tua tua juga, nanti dia juga repot pada saat penjemputan dimana mau ngetemnya. Akhirnya kita putar putar lagi cari jalan yang lain sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 2:30 dan mentok dimana mana macet dan jalan pada ditutup.

Setelah istirahat another 15 minutes, karena pak supir juga pusing, kami melanjutkan perjalanan lagi dan ternyata memang sudah macet dimana mana apalagi parade bunga sudah mau mulai. Tour Guide kita akhirnya bilang kalau sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan ke Keukenhof. Beliau memberikan pilihan apakah mau ke Scheveningen (Den – Haag ) sekitar 40 menit perjalanan , atau berhenti di salah satu restaurant, makan, istirahat sebentar dan pulang.  Penumpang sepakat untuk pergi ke Scheveningen saja. Lah dari pada gak sama sekali bukan. Saya sendiri seneng seneng aja ke sana, emang pengen belanja krupuk juga hehe. Rejeki anak sholeh. There’s always a rainbow after the rain isn’t it  😊 , Positive mainset donk, setuju ya  👍 .

Tepat jam 4 kami tiba di Scheveningen. Langsung buru buru turun deh cari udara segar. Alhamdulillah ketemu pantai  🤗yuhuuu. Kami dipandu oleh mbak Lia dan Bu Rosi langsung cari tempat strategis buat Foto bersama. Pantai Scheveningen super penuh, karena udara memang cerah hari itu dan suhu juga di atas 20 derajat (psst : suhu 20 itu disini sudah panas loh, orang orang keluar pakai tank top dan celana pendek, bahkan di Jerman suhu 14 juga sudah banyak yang pakai baju pendek, saya sih masih kedinginan dan pakai baju berlapis lapis hahahahaha, maklum makhluk tropis  😬).

selesai foto foto dan ke toilet dan makan (lagi) saya dan beberapa teman langsung cari supermarket terdekat buat beli krupuk. Di dekat pantai juga ada supermarket tapi gak ada krupuk, Jadi saya googling cari yang agak gede. Tujuannya kalau gak Albert Heijn(AH) ya Jumbo. Ternyata yang paling dekat dengan tempat parkir bus si AH, jadi akhirnya saya bersama beberapa teman teman mampir ke AH. Penuh deh tas sama krupuk dan jajanan lain. Maklum krupuk siap makan yang murah ya di Belanda, kali karena banyak orang indonesia ya di sini. Kalau di jerman di toko asia mahal. Paling kita suka nunggu kalo lagi ada promo di Aldi atau Lidl. Cuma jenisny gak banyak, kalau di Belanda emping pedes segala juga ada hehe.

Jam 6 sore kami kembali ke Bis, sesuai perjanjian dengan pak Supir. Kami berangkat pulang, perjalanan pulang ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam, termasuk istirahat selama lebih kurang 20 menit di rest area. Jam 10 malem sampai juga akhirnya di rumah. Langsung tepar dan ternyata badan juga pegel pegel. Hahahaha baru kerasa setelah dirumah.

There is always a story on every journey. The best thing is to enjoy each of it and tell the good of it.  Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan Indonesia.

PS : berita terakhir dari Bu Rosi, ketua rombongan kami kalau berdasarkan pembicaraan dengan yang punya tour sebagai kompensasi kami dikasi 50 persen uang kembali karena peristiwa ini.. Alhamdulillah!!