Rothenburg ob der Tauber – kota tua di jerman dengan rumah warna warni

Rothenburg ob der Tauber (Rothenburg odt) is one of the preserved Medieval old Town in Germany and part of the Romantic Road between Wuerzburg and Fuessen in Southern Germany. Kota ini  terletak tidak jauh dari Frankfurt, sekitar satu jam perjalanan dengan mobil dari Frankfurt. Banyak biro tour Frankfurt yang memasukkan Rothenburg odt dalam itinerary daily tour mereka. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dan kotanya yang cantik sehingga banyak di sukai oleh turis lokal ataupun manca negara. Btw di Jerman nama kota yang mirip dengan Rothenburg odt ada lebih dari satu, jadi pastikan penulisan nama kotanya benar kalau membeli tiket kereta atau bis atau kalau memasukkan alamat kota di GPS, supaya tidak salah tujuan!

Rothenburg odt merupakan tujuan terakhir dalam rangkaian Road trip kami. Tujuan tambahan sebenarnya karena suami baru usul saat kami di Swiss. Memang saya sudah beberapa kali ngomong kalau kepingin kesini, cuma belum jadi jadi. Pas lihat peta gak begitu jauh dari arah jalan pulang dari tempat transit terakhir.

Karena menggunakan mobil jadi Peer yang paling besar adalah mencari tempat parkir yang murah. Hasil dari searching Tempat parkir di old town ada cukup banyak. Bisa pilih di dalam benteng atau diluar benteng. Ya kota ini terletak di dalam benteng, sekeliling kota ditutup dengan dinding tinggi dan beberapa menara serta gerbang masuk kota sesuai dengan arah mata angin. Kami sendiri memutuskan untuk parkir di luar benteng. Selain lebih murah, juga menghindari macet di jalan jalan kecil di dalam benteng. Biaya parkir di luar 1.1 Euro per jam atau 5.5 Euro per hari. Di dalam tarifnya 1.75 Euro per jam. Saya awalnya cuma bayar 4 Euro , eh ternyata belum kelar puter puter kotanya ,terpaksa balik ke parkiran nambah lagi 1.5 Euro. Tau gitu sekalian aja bayar 5.5 Euro ambil daily ticket. Oh ya tiket parkir disini modelnya bayar dimuka sesuai durasi yang di plan dan diletakkan di dashboard mobil. Kalau lewat dan lagi sial pas ada pemeriksaan, bisa didenda sekitar 15 – 20 euroan. Paling aman ya ambil satu hari saja dari pada bolak balik. Btw setelah jalan jalan beberapa hari di Swiss dan parkir selalu diatas 10 Euro, melihat parkir sehari cuma 5.5 Euro rasanya kaya kejatuhan rejeki nomplok!!!

Dari tempat parkir ke dalam kota cuma berjarak kurang dari 5 menit saja. Di pinggiran dekat dinding benteng sudah terdapat beberapa cafe. restorant dan toko toko souvenir. Karena hari sedang cerah dan matahari bersinar terang, cafe cafe dan restorant menggelar kursi dan meja di depan toko. Dan rata rata penuh dengan pengunjung yang duduk duduk makan dan nongkrong. Apalagi di sekitaran Market square. Rencana awal mau makan es krim pas mau pulang akhirnya malah jadi harus beli pas baru masuk ke kota gara gara anak kicik mau pipis. Mana si A disuruh beli satu scoop aja gak mau malah minta beliin yang gede gara gara udara panas. Halaaaah tipis deh dompet mamak. Udara memang panas banget sih. Memang enak makan es krim disini, mana sepanjang jalan memang berderet toko yang menjual es krim.

Mencoba Snowballchaen : makanan khas setempat

Toko lain yang juga cukup banyak terlihat adalah yang menjual Snowballchaen. Makanan khas setempat, sejenis roti goreng yang dilapisi berbagai macam toping seperti coklat , pistachio, gula pasir, dll. Beberapa toping juga diisi didalam roti. Saya mencoba roti dengan toping pistachio dan isi marzipan. Toping dan isinya enak, cuma rotinya sendiri so so menurut saya. Karena ekspektasi saya ini rotinya agak agak empuk gitu dalamnya kaya roti goreng ala indonesia. Ternyata rotinya keras luar dalem hehe. Satu roti harganya bervariasi dari 1.5 – 3 euro tergantung topingnya. Yang paling murah yang cuma pakai gula pasir diatas roti. Makin banyak toping makin mahal harganya. Selain toko khusus Snowballchaen, rata rata rumah makan atau cafe juga menyediakan makanan ini sebagai dessert. Kami membeli di salah satu toko yang ada di deretan pertokoan di Markt platz. Yang kelihatan displaynya menarik lah. Kalau rasa sepertinya standard ya.

Ploenlein : tempat foto iconic ….. yang lagi di renovasi  🙁 

Selain makanan yang juga khas di Rothenburg adalah design rumah rumahnya dengan warna warni dan design klasik kotak kotak coklat. Daerah paling iconic buat foto foto ala instagram adalah Ploenlein yang artinya Little Square. Sayangnyaaaaaa waktu kami kesana rumahnya lagi di renovasi dan ditutup sama tenda putih putih hikssss. Gagal deh jadinya ambil foto disitu  🙁 . Rumahnya lagi renovasi karena fondasi bawahnya pada ambles, mungkin karena memang sudah sangat tua.

Medieval Crime and Punishment Museum dan Christmas Museum

Untuk yang tertarik dengan benda benda yang digunakan sebagai hukuman atas kejahatan di jaman dahulu, bisa mengunjungi Medieval Crime and Punishment Museum. Saya agak agak mual sih melihat alat alatnya. Karena banyak juga dipajang alat alat yang digunakan untuk menyiksa terpidana. Misalnya seperti alat yang digunakan untuk menghancurkan jempol. menarik kaki dan kepala sampai persendian dan tulang tulang patah. Alat pasung kaki, pasung leher. Kalau sering nonton serial kerajaan jaman medieval di Netflix pasti tahu deh. Perasaan kalau lihat di film gak gitu gitu ngeri, tapi lihat aslinya kok ya merinding. Ada juga ruangan yang berisi alat alat untuk menghukum mati terpidana. Seperti pedang atau kapak, juga tali untuk hukum gantung. Ada juga topeng yang dipakai untuk menutup muka terpidana. Topengnya terbuat dari besi yang pastinya berat. Sangat tidak manusiawi….  Dari pada mules lebih mending masuk ke Christmas Museum. Museum ini terletak di atas toko mainan di dekat Markt Platz. Tadinya kita iseng pengen masuk secara katanya gratis. Eh ternyata setelah sampai di TKP harus bayar. Yaaaah gak jadi deh, soalnya masuk ke Museum sebelumnya lumayan mahal eui, 17 Euro buat Family ticket. Akhirnya kita cuma lihat lihat toko mainannya saja. Di depan juga ada rumah boneka yang bonekanya bisa bergerak sambil diiringi lagu. Y sampai gak mau diajak beranjak saking senengnya lihat boneka pada gerak gerak.

Duduk duduk makan es krim di Markt Platz.

Capek jalan jalan anaknya yang gede mulai ngambek kecapean minta pulang seperti biasa. Sementara bapaknya masih kepingin naik ke atas tower. Akhirnya A dan Y saya ajak duduk di cafe es krim makan es krim (lagi). Untung anaknya mau disuruh sharing berdua hihi. Lumayan sambil ngaso sambil nunggu bapaknya selesai naik menara. Eh pas di tengah tengah lagi makan es krim, bapaknya telpon, suruh anaknya jalan ke tengah Markt platz, ternyata doi lagi diatas menara teriak teriak manggil A, hahahahahaha.

Jam 5 sore kami pulang meninggalkan Rothenburg odt dari rencana awal jam 3 sore. Harapannya jam 8 an lah sudah sampai rumah. Ternyata oh ternyata jalanan macet berat, dari harapan sampai jam 8, baru sampai rumah jam setengah 11 malam. Anaknya termasuk emak bapaknya sampai pada tepar kecapean!!   nasip ya nasipp…..😪😪😪😪