Wisata Island Hopping Belitung

Berbeda dengan Pemilik persewaan mobil yang mem PHP kan kita ( baca : Terdampar di Airport Belitung) , Pak Buan (yang menyewakan kapal untuk wisata island hopping ) orangnya sangat proactive. H-1 sore beliau sudah telpon nanya kepastian penyewaan kapal , sekaligus cek untuk pemesanan makanan dan alat alat pendukung yang perlu dipinjam. Sampai di Pantai Tanjung Kelayang Pak Buan sudah stand by menunggu kami untuk segera naik ke Kapal , supaya kami masih bisa mengejar untuk mengunjungi Pulau Pasir. Pulau pasir ini kalau sudah jam 11 keatas sudah hilang tertutup air pasang. Sebelum naik ke kapal saya sempat membeli handuk dulu di pinggir pantai. Soalnya kelupaan gak bawa, dan kalau bawa dari hotel bisa di charge 400 ribu!!! Sepertinya banyak pengunjung hotel yang membawa handuk hotel dan rusak tanpa bertanggung jawab. Jadi di dalam kamar sudah ada peringatan untuk tidak membawa keluar handuk dari kamar hotel. Handuk dadakan yang dibeli di pinggir pantai ya handuk ala kadarnya gitu. Harganya 50 ribu.

Untuk kelengkapan selama island Hop off , kami juga meminjam Life Jacket, alat snorkeling dan Go Pro.  Ditambah dengan pre book untuk makan siang sebanyak 2 porsi. Tadinya mau 3 porsi tapi kok kayanya kebanyakan , takut anaknya gak doyan makanannya malah mubazir.

Pulau Garuda

Pas jam setengah 10 kami mulai berlayar. Pemberhentian pertama adalah di Pulau Garuda disini kita Cuma lewat buat foto foto tanpa mendarat di pulaunya karena menurut Kak Dicky ( pengemudi  kapal  kita ) kapal bisa kandas di batu batu dan karang di sekitaran pulaunya, selain itu yang paling bagus memang fotonya dari tengah laut. Nah keliatan kan kepala si Garuda dari sini.

Pulau Pasir

Dari Pulau Garuda kami cepat cepat langsung ke Pulau Pasir. Sampai disana pulaunya sudah sebagian tertutup air karena mulai pasang.  Pasirnya putih dan bersih. Lebih bersih dibandingkan sandbank yang kami kunjungi di Maldives. Kemungkinan besar karena tempat Ini tidak digunakan untuk Makan siang. Jadi kemungkinan orang untuk buang sampah kecil. Semoga kesadaran turis untuk tidak sembarangan menyampah juga semakin  besar ya.

A dan Y super happy disini. Sampai gak mau diajak Pindah ke pulau lain, sibuk main pasir dan Air. Pasirnya emang putih banget dan banyak karang karang untuk di kumpul kan.  Airnya juga Biru Jernih.

 

A sibuk menyelam sana sini sambil minta difoto dari bawah air . Fotonya cakep ya , airnya super jernih . Pasir putihnya saja sampai masih kelihatan dari bawah air.

Pulau Lengkuas

Puas di Pulau Pasir perjalanan kami lanjutkan  ke Pulau Lengkuas. Tempat si  Mercu Suar di film Laskar Pelangi.Di Pulau lengkuas ini kapal tidak boleh bertambat di Pulau. Cuma boleh mampir menurunkan penumpang terus nunggu agak di tengah laut.  Mercu Suar disini warnanya putih bersih, kata Kak Dicky  Mercu suarnya memang regular dicat supaya terus bersih. Sayangnya waktu kami mau naik ke atas gak bisa karena sedang ada perbaikan di dalam mercu suar. Padahal pengen juga liat pantai dari atas Mercu Suar. Belum rejeki deh. Oh ya kalau mau naik ke atas cukup bayar 5000 rupiah saja per orang.

Spot tempat snorkeling letaknya juga disekitaran pulau Lengkuas. Snorkeling kali Ini adalah yang pertama buat A dan ternyata A super exciting setelah mencoba. Awalnya A malas malasan. Tapi setelah mencoba malah ketagihan gak mau selesai. Si Ayah deh yang tugas buat nemenin A hehe.

Karang di sekitaran pulau lengkuas masih cukup bagus, kalau baca baca karangnya masih muda disini. Ikan ikannya juga banyak dan Jinak apa lagi kalau kita bawa makanan buat mereka. Y yang masih belum berani nyebur ke Air  akhinya sibuk kasi Makan Ikan.

.

Pulau Kepayang/Pulau Babi

Puas snorkeling sampai akhirnya kelaparan , kita lanjut ke Pulau Kepayang Atau Pulau Babi untuk Makan siang. Karena sudah prebook kami tinggal duduk menunggu makanan datang. Buat A dan Y karena Kami cuma pesan 2 Paket , ada tambahan 15 ribu per orang untuk mereka berdua untuk ongkos kursi duduk dan peralatan makan. Paket makannya sendiri kami ambil yang Paket 75 ribu terdiri dari Nasi ,sop Gangan (makanan khas belitung berupa sop kepala ikan) , cumi goreng tepung, kepiting, sate kerang, sate udang, ikan bakar dan plecing kangkung, ditambah dengan kopi teh gratis. Sayangnya cuma satu makanannya pedas semua kecuali cumi nya. Buat Y yang gak doyan pedes terpaksa saya milih milih daging ikannya yang gak kena cabe. Untung anaknya masih mau. Sementata si A sibuk makan cumi goreng tepung plus nambah beli pop mie seharga 15 ribu.  Kalau mau beli kelapa muda juga Ada disini. Harganya 22 ribu satu kelapa.

Pesanan makanan kami. Kurang oseng kangkung dan cumi goreng tepung. Banyak ya hehe

 

Setelah kenyang dan makanan turun, krucil minta main Air lagi di pantai sebelum kami melanjutkan ke 2 pulau terakhir. Pulau Batu Berlayar dan Pulau Kelayang.

Pulau Batu Berlayar

Di Pulau ini kami cuma mendarat sebentar buat foto foto karena pulaunya sendiri juga kecil dan didominasi oleh batu granit. Konon dikatakan batu berlayar karena kalau lagi pasang , kelihatan seperti Batu Berlayar dari tengah laut. Kak Dicky  yang membantu  buat mengambil foto foto Narsis kami haha.

 

Pulau Kelayang

Pulau terakhir yang kami kunjungi adalah Pulau Kelayang. Pasirnya juga putih tapi banyak pecahan kerang di pinggir pantai. Jadi jalannya kudu pelan pelan. Ada gua kecil di ujung Pulau yang banyak dipakai buat spot foto foto turis. A dan Y main sampai hampir sejam disini. A yang tadinya sibuk minta pulang karena mau berenang di hotel malah lupa dan sibuk main air sama adeknya sambil cari kerang.

Akhirnya sekitar  jam 4 sore kami kembali ke Pantai Tanjung Kelayang. Setibanya di pantai Kami bersih bersih sebentar di kamar mandi pantai ( kamar mandinya bersih loh ),  cuma bersih bersih saja gak pakai mandi karena masih mau melanjutkan main ke Pantai Tanjung Tinggi. Pak Zul, driver Kami sudah standby dan siap mengantar kami ke tujuan selanjutnya. Off we go to Pantai Tanjung Tinggi!!!